, ,

Provinsi Sulawesi Barat Genjot Pariwisata Budaya Usai Pertemuan Kerajaan Mamuju

oleh -170 Dilihat

Mamuju Membuka Lembaran Sejarah: Dari Pertemuan Adat Menuju Festival Budaya Nusantara

Agen Berita Polewali– Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) sering kali dikenali melalui potret memukau garis pantainya yang panjang, gugusan karang yang memesona, dan laut biru yang membentang. Namun, di balik kemewahan alam itu, tersimpan harta karun yang jauh lebih berharga dan abadi: kekayaan budaya dan sejarah yang menjadi jiwa dari tanah Mandar ini. Selama ini, pengembangan pariwisata Sulbar masih banyak bertumpu pada keindahan alam. Kini, telah tiba saatnya untuk membangkitkan narasi yang lebih dalam, dengan menjadikan budaya dan sejarah sebagai fondasi utama pembangunan kepariwisataan.

Sebuah langkah strategis dan penuh makna untuk mewujudkan hal tersebut baru saja digaungkan. Berlangsung di Kompleks Rumah Adat Mamuju pada Sabtu, 30 Agustus 2025, pertemuan Keluarga Besar Maradika Mamuju menjadi lebih dari sekadar silaturahmi biasa. Acara ini bertransformasi menjadi sebuah ruang diskusi strategis antara pemangku adat dan pemangku kebijakan, dengan satu visi: membangkitkan gairah wisata budaya Sulbar.

Pertemuan Adat sebagai Fondasi Kebangkitan Wisata Budaya

Dalam pertemuan yang dihadiri seluruh keluarga dan kerabat Kerajaan Maradika Mamuju tersebut, hadir seorang figur yang menjembatani dua dunia: dunia adat dan dunia birokrasi. Beliau adalah Bau Akram Dai, Sang Raja Mamuju, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Sulbar. Keberadaannya dalam dua peran ini memberikan perspektif yang unik dan powerful terhadap upaya pelestarian dan pengembangan budaya.

Bau Akram menyambut hangat pertemuan ini, bukan hanya sebagai seorang pejabat, tetapi juga sebagai seorang pemangku adat. Ia menegaskan bahwa pertemuan semacam ini adalah langkah nyata dan hidup (living culture) yang mendukung upaya Pemerintah Daerah dalam memperkenalkan potensi budaya Sulbar kepada dunia yang lebih luas.

Provinsi Sulawesi Barat Genjot Pariwisata Budaya Usai Pertemuan Kerajaan Mamuju
Provinsi Sulawesi Barat Genjot Pariwisata Budaya Usai Pertemuan Kerajaan Mamuju

Baca Juga: Dalam rangka menjamin keamanan konsumsi, Diskapang Sulbar uji 13 sampel pangan di Polman

“Pertemuan oleh Kerajaan Mamuju ini bukan sekadar kumpul-keluarga. Ini adalah peristiwa budaya yang menjadi langkah nyata upaya pelestarian budaya dan kearifan lokal,” tegas Bau Akram, menyiratkan komitmen yang mendalam untuk menjaga warisan leluhur agar tidak tergerus zaman.

Mimpi Besar: Dari Pertemuan Adat Menuju Festival Budaya Nusantara

Lebih dari sekadar menyatakan dukungan, Bau Akram telah memiliki visi yang jelas dan terukur. Ia melihat acara budaya seperti pertemuan Kerajaan Mamuju bukan sebagai ritual yang tertutup, melainkan sebagai potensi wisata event yang dapat mendorong kunjungan wisatawan secara signifikan.

Dia mengangkat contoh konkret yang inspiratif: Festival Sriwijaya di Palembang. Festival yang awalnya mungkin hanya berskala lokal, kini telah menjelma menjadi agenda nasional bahkan internasional, menyedot perhatian wisatawan dan memutar roda ekonomi kota.

“Kita berharap pertemuan kerajaan ini dapat dikemas dalam bentuk kegiatan festival dan menjadi agenda tahunan pemerintah daerah. Bayangkan jika kita mengundang seluruh kerabat dan kerajaan se-Nusantara,” papar Bau Akram dengan antusias.

Visi yang digaungkannya sangat gamblang: menciptakan sebuah grand event budaya yang menjadi magnet baru pariwisata Sulbar. Event ini tidak hanya akan mempromosikan budaya Mamuju, tetapi juga menjadi platform bagi kerajaan-kerajaan lain di Sulbar dan Nusantara untuk menampilkan keagungan budayanya masing-masing melalui pentas seni, kongres kebudayaan, dan pameran UMKM. Dengan demikian, sebuah event dapat mencapai multi-efek: pelestarian budaya, promosi pariwisata, dan penguatan ekonomi kreatif lokal.

Selaras dengan Visi Misi Pembangunan Sulbar

Gagasan brilian ini bukanlah ide yang berdiri sendiri. Ia sejalan dan memperkuat misi pembangunan yang diusung oleh Pimpinan Daerah Sulbar, Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (SDK-JSM).

Pertama, event budaya berskala nasional ini secara langsung mendukung Misi Ketiga, yaitu membangun SDM yang unggul dan berkarakter. Dengan terlibat aktif dalam pelestarian dan pementasan budaya, generasi muda Sulbar akan memiliki kebanggaan dan identitas yang kuat, sekaligus mengasah keterampilan dan kreativitas mereka.

Kedua, dengan mendatangkan wisatawan dan melibatkan pelaku ekonomi kreatif lokal (melalui pameran UMKM), festival ini menjadi instrumen untuk merealisasikan Misi Pertama pasangan SDK-JSM, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Dampak ekonomi dari event semacam ini riil: hotel terisi, rumah makan ramai, pengrajin lokal menjual produk, dan para pemandu wisata bekerja. Semuanya bermuara pada tujuan akhir: menjadikan Sulbar lebih maju dan sejahtera.

Pesan Damai untuk Kemajuan Bersama

Di akhir pertemuannya, Bau Akram yang berperan sebagai Raja Mamuju juga menyampaikan pesan yang sangat relevan dengan kondisi bangsa. Beliau menghimbau seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, stabilitas, dan keamanan.

Pesan ini menegaskan bahwa pembangunan pariwisata dan ekonomi mustahil berjalan tanpa landasan sosial yang kondusif. “Agar kehidupan di Mamuju selalu kondusif, aman, dan damai,” ujarnya. Kedamaian dan keramahan adalah brand image terbaik yang dapat ditawarkan suatu destinasi wisata kepada dunia.

Pertemuan satu hari di Rumah Adat Mamuju itu mungkin telah usai, tetapi gaungnya baru saja dimulai. Apa yang digagas oleh Bau Akram Dai adalah sebuah terobosan visioner. Ini adalah upaya untuk menghidupkan kembali narasi kejayaan masa lalu Kerajaan Mamuju dan seluruh Sulbar, lalu mengemasnya menjadi produk wisata yang menarik dan relevan untuk masa kini.

Inilah saatnya Sulawesi Barat tidak hanya dikenal karena keindahan alam pasifnya, tetapi juga karena dinamika budaya aktifnya. Dengan menjadikan sejarah dan budaya sebagai motor penggerak, Sulbar tidak hanya menjual pemandangan, tetapi juga menjual cerita, pengalaman, dan identitas. Dan itu adalah daya tarik yang abadi, yang akan membawa Sulbar menuju zaman keemasan baru yang lebih sejahtera dan bermartabat.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.