UNS dan Pemprov Jateng Ubah Eceng Gondok Rawa Pening Jadi Produk Bernilai Tinggi, Wujudkan Ekonomi Sirkular Berkelanjutan
Semarang – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meluncurkan program inovatif pemanfaatan enceng gondok dari Rawa Pening menjadi bio-briket dan paving block ramah lingkungan. Kolaborasi ini menjadi solusi sekaligus berkah terselubung bagi masalah eceng gondok yang selama ini dianggap sebagai gulma pengganggu.
Enceng Gondok: Dari Masalah Jadi Peluang Ekonomi
Rawa Pening, danau terbesar di Jawa Tengah, setiap tahunnya dipenuhi eceng gondok yang mengancam ekosistem dan aktivitas perikanan. Melalui penelitian UNS, tanaman air ini ternyata memiliki potensi besar jika diolah dengan tepat:
✔ Bio-briket: Bahan bakar alternatif dari eceng gondok kering yang memiliki nilai kalori tinggi
✔ Paving block: Material konstruksi dengan campuran eceng gondok yang lebih ringan dan tahan lama
✔ Kompos organik: Pupuk alami untuk pertanian
Kolaborasi UNS-Pemprov Jateng: Teknologi dan Pemberdayaan Masyarakat
Program ini melibatkan:
-
Tim peneliti UNS dari Fakultas Teknik dan Pertanian
-
Kelompok masyarakat sekitar Rawa Pening
-
Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Jateng
“Kami tidak hanya menyelesaikan masalah eceng gondok, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.Si., ketua tim peneliti UNS.

Baca juga: HIPKA Kota Semarang Gelar Konsolidasi, Siapkan Program Strategis Dorong Ekonomi Umat
Proses Pengolahan Enceng Gondok
-
Pemanenan: Eceng gondok dikumpulkan dari Rawa Pening
-
Pengeringan: Dibawah sinar matahari atau menggunakan alat pengering
-
Pembuatan bio-briket: Eceng gondok kering dipadatkan dengan mesin press
-
Pembuatan paving block: Dicampur dengan semen dan bahan pengikat lainnya
Manfaat Enceng Gondok Ekonomi dan Lingkungan
-
Pengurangan eceng gondok hingga 5 ton per hari
-
Pendapatan tambahan untuk masyarakat: Rp 15.000–Rp 20.000 per kg bio-briket
-
Produk ramah lingkungan yang mendukung ekonomi sirkular
-
Paving block dengan daya serap air tinggi, cocok untuk daerah rawan banjir
Dukungan Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan komitmennya untuk mengembangkan program ini:
“Kami akan dukung perluasan pasar produk ini, termasuk untuk proyek-proyek pemerintah. Eceng gondok yang tadinya masalah, sekarang jadi berkah.”
Pelatihan dan Pendampingan Masyarakat terhadap Enceng Gondok
UNS dan Pemprov Jateng memberikan:
✔ Pelatihan pengolahan eceng gondok
✔ Bantuan mesin press bio-briket
✔ Pendampingan pemasaran produk
Tantangan dan Strategi Ke Depan
-
Peningkatan kapasitas produksi
-
Pengembangan pasar yang lebih luas
-
Inovasi produk turunan seperti kertas daur ulang dan kerajinan tangan
Kesimpulan
Program pemanfaatan eceng gondok ini membuktikan bahwa masalah lingkungan bisa diubah menjadi peluang ekonomi dengan pendekatan sains dan kolaborasi. UNS dan Pemprov Jateng menunjukkan kepemimpinan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Jawa Tengah.
#EcengGondokBerkah #EkonomiSirkular #UNSUntukNegeri