Pengamat Pariwisata Indonesia Pacu Jalur Didesak Segera Masuk Daftar UNESCO, Pengamat Pariwisata:
Agen Berita Polewali — Pengamat Pariwisata Indonesia Tradisi Pacu Jalur, perlombaan perahu tradisional khas Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, didorong untuk segera diajukan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia. Desakan ini datang dari berbagai kalangan, salah satunya dari pengamat pariwisata nasional, yang menilai bahwa lambatnya proses pengajuan bisa membuat Indonesia kehilangan momentum dan pengakuan internasional.
1. Desakan dari Kalangan Akademisi dan Pengamat
Pengamat pariwisata Indonesia, Dr. Rendra Wijaya, menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh menunda lagi pengajuan Pacu Jalur ke UNESCO, terutama setelah berbagai negara aktif mendaftarkan kekayaan budaya mereka lebih cepat.
Jangan sampai kita keduluan negara lain dalam hal pengakuan budaya. Pacu Jalur sudah memenuhi banyak syarat sebagai warisan budaya dunia — kaya nilai sejarah, masih lestari, dan punya komunitas pendukung yang kuat,” ujar Rendra.
2. Pacu Jalur Punya Nilai Unik di Dunia
Festival ini bukan hanya olahraga tradisional, tetapi juga menjadi perayaan budaya, lengkap dengan atraksi kesenian, pakaian adat, dan ritual pembuka.
Setiap tahun, puluhan ribu penonton dari berbagai daerah datang ke Kuansing untuk menyaksikan ajang ini.
Pacu Jalur itu bukan sekadar lomba perahu. Ia adalah pertunjukan budaya massal yang menggabungkan kekompakan, tradisi, dan semangat kolektif masyarakat,” ujar Rendra.
Baca Juga: Digosipkan Bangkrut Usai Cerai dari Paula, Baim Wong Blak-blakan Cerita Kondisi Ekonominya Sekarang
3. Pengamat Pariwisata Indonesia Peluang Promosi Wisata Riau
Jika berhasil masuk dalam daftar UNESCO, Pacu Jalur diyakini dapat meningkatkan daya tarik pariwisata Riau secara global.
4. Perlu Dukungan Serius dari Pemerintah Pusat
Meski semangat masyarakat dan pemerintah daerah tinggi, proses pendaftaran ke UNESCO membutuhkan peran aktif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Luar Negeri.
Kita butuh political will dan komitmen anggaran untuk mendorong ini sampai tuntas,” tegas Rendra.
5. Masyarakat Lokal Siap Dukung
Pacu Jalur bukan hanya lomba perahu, tapi simbol dari kekayaan budaya lokal yang tak ternilai. Desakan agar pemerintah mempercepat pendaftaran ke UNESCO menjadi penting untuk mengamankan warisan ini dari ancaman kelupaan dan pengakuan yang tertunda.
