Macet Panjang dan Rob Parah Landa Sayung-Semarang: Warga dan Pengendara Terjebak Kemacetan & Genangan
Semarang – Ruas jalan Sayung-Semarang kembali dilanda kemacetan panjang akibat banjir rob yang semakin parah. Kombinasi volume kendaraan tinggi dan genangan air laut yang meluap membuat arus lalu lintas di jalur pantura ini tersendat hingga berjam-jam.
Kondisi Terkini
✔ Panjang kemacetan: Mencapai 5 km (dari Sayung hingga Banyumanik)
✔ Kedalaman rob: 30-50 cm di titik terparah (sekitar Tambak Lorok)
✔ Waktu tempuh membengkak:
-
Normal: 45 menit
-
Sekarang: 2-3 jam
Penyebab Utama
-
Banjir Rob
-
Dipicu fenomena pasang purnama
-
Penurunan tanah (land subsidence) yang semakin parah (±10 cm/tahun)
-
Berkurangnya hutan mangrove di pesisir
-
-
Volume Kendaraan
-
Arus mudik dini
-
Truk kontainer dari Pelabuhan Tanjung Emas
-
Kurangnya jalur alternatif
-
Dampak pada Warga
-
Pemukiman tergenang: 7 RT di Tambak Lorok terendam
-
Aktivitas ekonomi lumpuh: Pasar ikan tradisional sepi
-
Kesehatan terancam: Warga mengeluh gatal-gatal akibat air payau
“Ini sudah minggu kedua kami harus berangkat 2 jam lebih awal ke kantor,” keluh Andi, pengendara motor yang rutin melintas.
baca juga: Semen Gresik Pabrik Rembang Permudah Akses Air Bersih kepada 427 KK di Desa Kajar dan Timbrangan
Upaya Penanganan
🛠️ Dinas PUPR Jateng:
-
Operasi pompa portable 24 jam
-
Pengerukan sedimentasi di saluran air
🚧 Polrestabes Semarang:
-
Rekayasa lalu lintas 3 jalur menjadi 1
-
Pengalihan arus ke jalur alternatif (via Ungaran)
⚠️ BPBD:
-
Siaga 24 jam dengan perahu karet
-
Distribusi karung pasir ke titik rawan
Jalur Alternatif
-
Via Ungaran: Sayung → Ungaran → Banyumanik (tambahan 12 km)
-
Via Kendal: Sayung → Kaliwungu → Semarang Barat (tambahan 18 km)
Peringatan BMKG
-
Rob diprediksi masih berlanjut 3 hari ke depan
-
Waspada pasang maksimum pukul 08.00-10.00 & 20.00-22.00
Proyek Jangka Panjang
-
Pembangunan tahap II
-
Normalisasi Kali Sringin dan Kali Kreo
-
Penanaman 15.000 bibit mangrove
#SemarangRob #MacetSayung #TanggulDarurat
Dengan kondisi yang kian mengkhawatirkan, warga berharap solusi permanen segera direalisasikan sebelum rob mencapai titik terparah di musim puncak November nanti.
