Polewali Mandar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar (Polman) bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Barat menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Jumat (8/8/2025). Pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan mengantisipasi gejolak inflasi di wilayah Polman.
Bahas Strategi Jangka Pendek dan Panjang
Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, mengatakan bahwa HLM ini penting mengingat inflasi berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat. Dalam pertemuan ini, dibahas berbagai langkah, mulai dari operasi pasar, penguatan pasokan, hingga optimalisasi distribusi barang.
“Kita ingin harga-harga tetap terkendali, apalagi menjelang peringatan HUT RI ke-80 dan sejumlah momen keagamaan yang biasanya memicu kenaikan permintaan,” ujar Bupati.
Menurutnya, Pemkab Polman bersama BI Sulbar juga menyiapkan strategi jangka panjang, seperti penguatan sektor pertanian dan perikanan lokal untuk menjamin ketersediaan bahan pangan secara berkelanjutan.
Peran BI Sulbar dalam Pengendalian Inflasi
Kepala Perwakilan BI Sulbar, Hermanto, menjelaskan bahwa pihaknya siap mendukung langkah Pemkab Polman dengan memberikan data, analisis tren harga, dan rekomendasi kebijakan.
“Pengendalian inflasi butuh kolaborasi semua pihak. Kami mendorong sinergi pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kestabilan harga,” ungkapnya.
Baca juga: Pemkab dan DPRD Polman Teguhkan Komitmen Antikorupsi di Rakor KPK RI
BI Sulbar juga menekankan pentingnya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui program tanam cepat panen, penguatan rantai pasok, dan pengembangan pasar tani.
Koordinasi Antar-Instansi
HLM ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, perwakilan Bulog, aparat keamanan, serta pelaku usaha. Diskusi berlangsung intens, membahas hambatan di lapangan seperti cuaca ekstrem yang memengaruhi produksi pertanian, keterbatasan armada distribusi, dan fluktuasi harga di pasar.
Sekretaris Daerah Polman, Drs. H. Andi Waris, menekankan bahwa koordinasi lintas sektor akan terus diperkuat.
“Setiap OPD harus punya peran nyata, mulai dari pendataan harga harian, memfasilitasi distribusi, hingga melakukan edukasi ke masyarakat,” ujarnya.
Program Konkret di Lapangan
Dari hasil pertemuan, beberapa langkah yang segera dijalankan antara lain:
-
Operasi pasar murah di kecamatan-kecamatan dengan tingkat inflasi tertinggi.
-
Peningkatan produksi pangan lokal melalui bantuan bibit dan pupuk bagi petani.
-
Pemanfaatan teknologi informasi untuk memantau harga secara real-time.
-
Penguatan kerja sama antar daerah untuk memastikan kelancaran pasokan barang.
Bupati Polman berharap, langkah-langkah ini tidak hanya menekan inflasi, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Pengendalian inflasi bukan sekadar angka di laporan, tapi soal menjaga kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Harapan Ke Depan
Dengan sinergi Pemkab Polman, BI Sulbar, dan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan inflasi di Polman dapat terkendali di bawah angka nasional. Keberhasilan ini juga akan menjadi modal penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
