Paul Biya Menang Lagi Pimpin Kamerun Hingga Usia 99 Tahun
Agen Berita Polewali — Paul Biya Menang Lagi yang kini berusia 92 tahun, kembali terpilih sebagai Presiden Kamerun untuk masa jabatan kedelapan setelah memenangkan pemilu pada 12 Oktober 2025 dengan perolehan 53,66% suara. Dengan kemenangan ini, Biya memperpanjang masa kepemimpinannya yang telah berlangsung sejak 1982, menjadikannya sebagai pemimpin yang menjabat paling lama di dunia.
Kontroversi dan Ketegangan Pasca Pemilu
Kemenangan Biya tidak lepas dari kontroversi. Calon oposisi utama, Issa Tchiroma Bakary, yang sebelumnya merupakan sekutu Biya, mengklaim kemenangan dengan perolehan 54,8% suara berdasarkan hitungan timnya sendiri. Tchiroma menyebut hasil resmi sebagai “komedi” dan menolak untuk mengakui kemenangan Biya.
Pasca pengumuman hasil, ketegangan meningkat di beberapa kota besar seperti Douala dan Garoua. Protes yang awalnya damai berubah menjadi bentrokan dengan aparat keamanan, menyebabkan sedikitnya enam orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Pemerintah menanggapi dengan penutupan internet dan larangan pertemuan publik untuk meredam situasi.
Baca Juga: PLN Tak Temukan Kerusakan Kabel Listrik di TKP Karyawan Warkop Tewas Tersetrum
Dukungan dan Tantangan
Biya, yang memimpin partai RDPC, telah menghapus batasan masa jabatan presiden pada 2008, memungkinkan dirinya untuk terus berkuasa. Meskipun demikian, ia menghadapi tantangan besar, terutama dari kalangan muda yang mendominasi populasi Kamerun. Lebih dari 70% penduduk Kamerun berusia di bawah 35 tahun, banyak di antaranya menginginkan perubahan dalam kepemimpinan dan reformasi dalam pemerintahan.
Selama masa kampanye, Biya tampil dengan gaya yang lebih tertutup dan jarang muncul di depan publik. Sebaliknya, Tchiroma, yang sebelumnya menjabat sebagai juru bicara pemerintah, melakukan kampanye yang lebih aktif dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Paul Biya Menang Lagi Harapan untuk Masa Depan
Dengan masa jabatan baru yang dimulai pada 2025, Biya berencana untuk fokus pada pembangunan infrastruktur, pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta peningkatan sektor kesehatan dan pendidikan. Namun, tantangan besar menanti, termasuk kebutuhan untuk meredakan ketegangan politik dan memenuhi harapan masyarakat akan perubahan yang lebih signifikan.
Sementara itu, kelompok oposisi dan masyarakat sipil terus mendesak transparansi dalam proses pemilu dan reformasi politik yang lebih inklusif. Apakah Biya dapat memenuhi harapan tersebut dan membawa stabilitas bagi Kamerun di masa depan, masih menjadi pertanyaan besar.
