, ,

Hari Terakhir SPMB Tahap II, Program Sekolah Kemitraan Gubernur Ahmad Luthfi Sudah Serap 2.238 Siswa Miskin

oleh -8 Dilihat

Hari Terakhir SPMB Tahap II, Program Sekolah Kemitraan Gubernur Luthfi Serap 2.238 Siswa Miskin

Semarang, Jawa Tengah — Penerimaan peserta didik baru (PPDB) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Tahap II Program Sekolah Kemitraan resmi berakhir hari ini, Selasa (9/7/2025). Program yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi ini tercatat telah menyerap sebanyak 2.238 siswa dari keluarga kurang mampu di seluruh provinsi Jawa Tengah.

Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya pemerintah provinsi dalam memperluas akses pendidikan berkualitas bagi siswa miskin, sekaligus mendukung misi menurunkan angka putus sekolah di daerah-daerah dengan tingkat kerentanan sosial tinggi.

“Kami pastikan tidak ada anak Jawa Tengah yang tertinggal hak pendidikannya hanya karena alasan ekonomi. Program ini adalah jaring pengaman pendidikan yang kami dorong sejak awal,” ujar Gubernur Ahmad Luthfi dalam keterangannya.

SPMB
SPMB

Baca juga: Driver ShopeeFood Diduga Dianiaya Customer, Ratusan Ojol Geruduk Rumah Pelaku di Sleman, Ini Kronologinya

Kemitraan dengan Sekolah Swasta Berkualitas

Program Sekolah Kemitraan melibatkan kerja sama strategis antara Pemprov Jawa Tengah dan sekolah-sekolah swasta unggulan, yang bersedia menampung siswa kurang mampu dengan biaya pendidikan yang ditanggung pemerintah.

Hingga hari terakhir pendaftaran SPMB Tahap II, lebih dari 80 sekolah mitra telah berpartisipasi, meliputi jenjang SMA dan SMK dengan berbagai jurusan keahlian.

“Anak-anak ini tidak hanya disekolahkan, tapi juga dibimbing untuk punya keterampilan siap kerja maupun potensi akademik lanjut,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Uswatun Hasanah.

Pendaftar Lebih dari 3.000, Seleksi Ketat Tapi Manusiawi

Pada tahap kedua ini, tercatat lebih dari 3.000 siswa mendaftar, namun hanya 2.238 yang dinyatakan lolos seleksi. Penilaian dilakukan berdasarkan kelayakan ekonomi, motivasi belajar, serta kesiapan lingkungan keluarga dalam mendukung keberhasilan pendidikan anak.

Panitia juga melibatkan unsur dari Dinas Sosial, sekolah asal, serta tokoh masyarakat untuk memastikan data yang diajukan benar-benar valid.

“Kami ingin menjangkau mereka yang benar-benar butuh, bukan yang sekadar mengincar fasilitas gratis,” ujar salah satu anggota panitia seleksi.

Perluasan Kuota dan Tahap Berikutnya

Melihat antusiasme masyarakat dan dampak positif program ini, Pemprov Jateng tengah mempertimbangkan menambah kuota siswa dan membuka Tahap III sebagai jalur tambahan bagi siswa yang belum tertampung.

Selain itu, sekolah mitra juga akan mendapat insentif dan dukungan program pembinaan khusus agar kualitas pendidikan tetap terjaga.

“Yang penting bukan sekadar masuk sekolah, tapi bisa bertumbuh dan lulus dengan kompetensi. Itu yang sedang kita desain dalam program lanjutan,” tambah Uswatun.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.