Eks Wali Kota Semarang Mbak Ita Buka Suara Soal Kesaksian Kepala Disbudpar Wing Wiyarso di Pengadilan
SEMARANG — Mantan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita, akhirnya angkat bicara terkait kesaksian Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso, dalam sidang lanjutan perkara dugaan korupsi yang tengah bergulir.
Dalam kesaksiannya beberapa waktu lalu, Wing Wiyarso sempat menyebutkan sejumlah nama dan peristiwa yang turut menyeret perhatian publik, termasuk menyebut-nyebut kebijakan dan instruksi yang diduga melibatkan nama Mbak Ita saat masih menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Semarang.
Tak tinggal diam, Mbak Ita akhirnya menanggapi kesaksian tersebut dengan tenang namun tegas. Ia menekankan bahwa dirinya tidak pernah memberi arahan yang melanggar hukum, apalagi menyuruh bawahannya untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan aturan.
“Saya percaya proses hukum akan berjalan dengan objektif. Yang pasti, selama saya menjabat, semua kebijakan selalu dilandasi aturan dan mekanisme yang jelas. Kalau ada yang menyimpang, itu bukan atas perintah saya,” ujar Mbak Ita kepada awak media, Senin.
Tanggapi dengan Santai tapi Tegas
Meski namanya disebut-sebut, Mbak Ita memilih untuk tidak reaktif. Ia menyatakan akan menghormati jalannya persidangan dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk menilai fakta-fakta yang muncul di persidangan.
Menurutnya, menjadi pemimpin tidaklah mudah, karena segala kebijakan dan tindakan selalu dalam sorotan. Namun, ia meyakini bahwa niat baik dan rekam jejak akan menjadi penilaian utama di mata publik maupun aparat hukum.
“Kita tunggu saja prosesnya. Saya tidak ingin berasumsi atau menyalahkan siapa pun. Semua akan terungkap dengan sendirinya,” tambahnya.

Baca juga: Robby Gaungkan Warisan Air Salatiga Lewat Aksi Jaga Tirta
Kesaksian Wing dan Imbasnya
Dalam persidangan, Wing Wiyarso memberikan keterangan terkait alur kegiatan dan anggaran di dinas yang dipimpinnya. Beberapa pihak menyebut kesaksiannya cukup sensitif, karena diduga menyinggung adanya tekanan atau arahan tertentu dari pimpinan di masa lalu. Namun, sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pengadilan apakah kesaksian tersebut mengarah pada pelanggaran hukum oleh pihak lain.
Publik pun menanti klarifikasi dari berbagai pihak, termasuk aparat hukum dan pihak kejaksaan, mengenai posisi sebenarnya dari nama-nama yang disebut dalam proses persidangan.
Serukan ASN Tetap Fokus Bekerja
Di sisi lain, Mbak Ita juga mengimbau para ASN di lingkungan Pemkot Semarang untuk tidak terpengaruh oleh dinamika kasus yang saat ini berjalan. Ia berharap jajaran birokrasi tetap fokus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Jangan sampai ASN jadi ragu dalam bekerja karena khawatir disalahartikan. Selama bekerja sesuai aturan dan transparan, tidak perlu takut. Semangat melayani harus tetap jadi prioritas,” pesan Mbak Ita.